Senin, 17 November 2014

SIMULASI PERGERAKAN GIGI AKIBAT PENARIKAN OLEH KAWAT GIGI TIPE PEGAS RETRAKSI SEKSIONAL

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2014-06-02 08:49:12
Oleh : FIRMAN AHMAD KIRANA (NIM : 13105019); Pembimbing : Dr. Ir. Rachman Setiawan, S1 - Department of Mechanical Engineering
Dibuat : 2011, dengan 7 file

       Gigi tertanam pada tulang oleh jaringan ikat lunak. Gigi tidak selalu menempati posisinya dengan benar. Penyimpangan posisi gigi dikaji dalam bidang ortodonti. Usaha yang dilakukan ortodontis untuk memperbaiki posisi gigi adalah dengan memasang kawat gigi. Jenis kawat gigi akan menentukan besar gaya dan momen yang diberikan pada gigi. Sistem gaya yang berupa gaya dan momen, dan titik pemberiannya akan menentukan tipe pergerakan gigi. Namun, besar pergerakan gigi masih belum dapat diketahui dengan mudah. 
     Dalam penelitian ini pergerakan gigi disimulasi dengan pendekatan analitik sederhana dua dimensi. Jaringan ikat lunak yang berada di sekeliling gigi diasumsikan bersifat linear elastis, homogen, dan isotropik. Sistem gaya yang diberikan pada gigi menyebabkan terjadinya perpindahan gigi dan deformasi pada jaringan ikat lunak tersebut yang besarnya dihitung dengan pendekatan analitik. Deformasi tersebut menyebabkan terjadinya respon biologis yang pada akhirnya akan menyebabkan pergerakan gigi. Pergerakan gigi yang terjadi akibat respon biologis tersebut disimulasi secara numerik dengan mengulang proses perpindahan gigi akibat sistem gaya. Parameter gigi yang mempengaruhi pergerakan gigi adalah panjang akar, letak pusat resistansi, diameter gigi, sifat mekanik jaringan, dan tebal jaringan ikat lunak yang menyangga gigi.
        Simulasi pergerakan gigi berhasil dibuat dengan mengakumulasi perpindahan gigi akibat gaya yang semakin mengecil. Simulasi tersebut ditampilkan dalam bentuk animasi. Pembuatan program animasi pergerakan gigi diharapkan dapat mempermudah ortodontis maupun pasien dalam mengetahui hasil yang akan terjadi akibat pemasangan kawat gigi pada pasien tersebut.

Sumber :

PENDETEKSIAN KERUSAKAN BANTALAN GELINDING DAN PEMANTAUAN KONDISI PELUMASANNYA DENGAN PENGUKURAN JERK

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2014-06-02 15:03:47
Oleh : BUDI HERYADI (NIM : 13106022); Pembimbing : Dr. Ir. Zainal Abidin, S1 - Department of Mechanical Engineering
Dibuat : 2011, dengan 7 file

        Di industri, bantalan gelinding memiliki peran yang penting. Kerusakan bantalan gelinding dapat menyebabkan mesin berhenti total sehingga proses produksi berhenti dan menimbulkan kerugian yang besar. Metode getaran banyak digunakan untuk mendeteksi kerusakan bantalan, namun tidak dapat mendeteksi kerusakan dini bantalan. Metode PeakVue, Spike Energy, dan Shock Pulse banyak membantu untuk mendeteksi kerusakan dini bantalan, namun tidak memiliki standar baku seperti halnya metode getaran.  
          Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjajaki kemungkinan digunakannya sinyal jerk dan spektrum frekuensinya guna mendeteksi kerusakan bantalan gelinding dan memantau kondisi pelumasannya. Jerk adalah turunan pertama dari percepatan. Dengan demikian, diharapkan pengukuran jerk dapat menggantikan metode getaran, PeakVue, Spike Energy, dan Shock Pulse dalam mendeteksi kerusakan bantalan. 
       Pada penelitian ini dilakukan pengukuran percepatan dan jerk pada bantalan gelinding jarum dengan variasi besar beban, jenis cacat, dan kondisi pelumasan. Pada penelitian ini juga dilakukan pengukuran percepatan, jerk, dan shock pulse pada bantalan gelinding kerucut dengan variasi kecepatan putar, besar beban, dan tingkat kerusakan bantalan. 
        Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pengukuran jerk dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan bantalan gelinding dan memantau kondisi pelumasannya. Nilai jerk lebih sensitif terhadap perubahan kecepatan putar, kondisi pelumasan, dan tingkat kerusakan bantalan daripada nilai perceptan dan shock pulse. Namun, spektrum shock pulse masih lebih baik daripada spektrum absolut percepatan dan jerk dalam hal mendeteksi cacat lokal bantalan. Level noise pada spektrum percepatan dan jerk cukup tinggi sehingga sinyal BPFO dan harmonik-harmoniknya sulit diamati.

Sumber :

Senin, 10 November 2014

FRASA BARU

  • Packing density
  • Mcgeary
  • Rekursif
  • Flowabilitas
  • Diskrit
  • Density binner
  • Transshipment
  • Baja tahan karat dupleks
  • Diagram Schaeffler
  • Fasa sigma
  • Probabilistik
  • Dererministik
  • Simulasi monte carlo
  • Limit state
  • Probability of failure
  • Folias factor
  • Pipe line
  • Geohazard
  • Flotasi
  • Mendepress
  • Kadar pirit
  • Spesimen
  • Metalografi
  • Bahan proyektil
  • Lapisan elektro katalis
  • Prototype
  • Karakteristik substrat
  • Lapisan evercoat
  • Lapisan BaM polikristal
  • Sistem  microelectromechanical
  • Bilangan knudsen
  • Inviscid
  • Nilai viskositas
  • Volatility
  • Nafta
  • Kerosene

Kamis, 06 November 2014

ANALISIS PACKING DENSITY BATUBARA UNTUK APLIKASI TRANSPORTASI

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2009-06-05 13:46:36
Oleh : IRAMONA (NIM 12104061), S1 - Metallurgy
Dibuat : 2008, dengan 7 file

       Packing density dapat dijumpai pada berbagai bidang penerapan, salah satunya dalam transportasi batubara. Optimasi packing density dapat meningkatkan efisiensi pengangkutan dan kapasitas batubara yang diangkut, hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur proporsi dan distribusi ukuran batubara. Selain dapat meningkatkan packing density, pengaturan distribusi ukuran batubara juga dapat mencegah terjadinya penyalaan spontan batubara.

          Dalam penelitian ini, dilakukan percobaan packing batubara serta simulasi-simulasi terhadap model optimasi packing density dengan memasukkan harga packing density tunggal hasil eksperimen McGeary (Qc= Qf =0,625) dan hasil percobaan batubara (Qc= Qf =0,586) yang dilakukan di laboratorium. Model ini mengasumsikan cara packing rekursif, yaitu populasi partikel kasar dituangkan terlebih dahulu, kemudian populasi kedua yang lebih halus, dan populasi partikel berikutnya, jika digunakan campuran lebih dari dua ukuran. Selain itu model partikel diasumsikan berbentuk bola karena faktor flowabilitasnya yang baik. Model juga membatasi pada distribusi ukuran diskrit, dua, tiga dan empat ukuran. Model packing biner ini kemudian dikembangkan menjadi model optimasi untuk campuran lebih dari dua ukuran, dengan mengasumsikan bahwa tiap populasi partikel dapat di-pack dengan efisiensi yang sama. Hasil keluaran dari model kemudian dibandingkan dengan hasil percobaan oleh McGeary dan percobaan batubara.

          Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik campuran dua ukuran maupun campuran lebih dari dua ukuran memberikan hasil yang mendekati hasil percobaan McGeary, namun cukup jauh terhadap hasil packing biner batubara. Packing biner antara batubara kasar +3 mesh dan batubara halus -3+12 mesh,-12+14mesh, -14+20 mesh, dan -20+28 mesh yang diatur dengan rasio ukuran 4,786-5,678-7,882-11,167 memberikan packing density biner maksimal berturut-turut sebesar 59,9%-68,5%-70,4% dan 76,9% masing-masing dengan proporsi optimal sebesar 60% fraksi kasar. Sedangkan model memberikan packing density maksimal sebesar 85,9% untuk harga Qc= Qf =0,625 dengan proporsi optimal 72,73% dan packing density maksimal sebesar 82,9% untuk Qc=Qf =0,586 dengan proporsi 70,7% fraksi kasar. Model campuran 4 ukuran memberikan packing density maksimal 98% dengan proporsi tiap populasi sebesar 63,8% - 23,9% - 9,0% - 3,4% untuk harga x =0,625 dan packing density maksimal 97,1% untuk harga x =0,586 dengan proporsi 60,4%- 25%-10,3%-4,3% berturut-turut dari partikel dengan ukuran terbesar hingga partikel terkecil. Namun begitu, pengaturan distribusi ukuran batubara serta penggunaan hasil keluaran model sebagai perkiraan awal packing density sangat bermanfaat dalam optimalisasi pengangkutan batubara contohnya transportasi dengan tongkang atau saat transshipment batubara.  

Sumber :
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-iramonanim-33109

RANCANG PADUAN BAJA TAHAN KARAT DUPLEKS DARI BAHAN BAKU FERONIKEL

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2008-04-16 10:36:48
Oleh : RUDYANTO SIHOTANG (NIM 12103057), Central Library Institute Technology Bandung
Dibuat : 2008, dengan 8 file

         kebutuhan industri untuk pemakaian baja tahan karat semakin meningkat akhir-akhir ini. Salah satu jenis baja tahan karat yang menarik untuk diteliti dan dikembangkan adalah baja tahan karat dupleks. Baja tahan karat dupleks merupakan jenis baja tahan tahan karat yang memiliki dua fasa yaitu ferit dan austenit.

        Diperlukan ilmu metalurgi yang cermat untuk dapat merancang baja tahan karat dupleks. Dalam hal ini digunakan diagram Schaeffler sebagai diagram perancangan untuk membuat jenis baja ini. Informasi mengenai pengaruh unsur-unsur pemadu terhadap perubahan fraksi volume fasa ferit dan austenit akan sangat berguna untuk disain pembuatan baja tahan karat dalam penggunaan skala industri. Perlakuan panas isotermal dan anisotermal juga dilakukan pada temperatur 400oC, 600oC, 800oC dengan waktu penahanan 1, 3, dan 6 jam untuk mempelajari tingkat perubahan struktur mikro paduan as cast dan untuk mengidentifikasi fasa sigma (fasa merugikan) yang muncul pada paduan.

        Dari hasil pembahasan pada data-data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa paduan 2 (28.74% ferit), paduan 3 (58.52% ferit), dan paduan 4 (80.93% ferit) merupakan jenis baja tahan karat dupleks yang berhasil dilakukan, sedangkan paduan 1 (10.18% ferit) cenderung merupakan jenis baja tahan karat austenitik. Penurunan fraksi volume ferit sebanding dengan: penurunan rasio Cr/Ni, peningkatan temperatur pemanasan, dan lamanya waktu pemanasan. Fasa sigma muncul pada temperatur 800 oC, sedangkan pada temperatur 400oC dan 600oC fasa sigma tidak muncul.

Sumber :
 http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-rudyantosi-29288

KARAKTERISTIK MOTOR DIESEL PENYEMPROTAN LANGSUNG DENGAN BAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) MURNI YANG DIPANASKAN

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2009-03-02 12:04:31
Oleh : M. SYAUQI SHAUTAL ALAM (NIM 13103074), S1 - Department of Mechanical Engineering
Dibuat : 2008, dengan 7 file
Minyak jarak pagar merupakan minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk motor diesel. Minyak jarak pagar ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu dapat diperbaharui, dapat terdegradasi secara alami, tidak berkontribusi terhadap penambahan gas rumah kaca, unsur belerang yang sangat rendah, dan dapat ditanam di lahan kritis. Selain itu, minyak jarak pagar tidak mengalami konflik kebutuhan sebagai bahan pangan karena tidak dapat dimakan. Masalah terbesar adalah tingginya viskositas minyak jarak pagar. Menurut penelitian yang dilakukan oleh K. Pramanik, viskositas minyak jarak ini akan membuat efisiensi termal dan konsumsi bahan bakar motor menjadi lebih buruk. Cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan viskositas minyak jarak adalah dengan memanaskannya atau mencampurnya dengan bahan bakar lain. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran 50% minyak jarak murnisolar yang dipanaskan sebagai bahan bakar motor diesel dibandingkan solar.
Pengujian dilakukan selama 17 jam untuk tiap bahan bakar uji dan mengacu pada SAE Paper 942010. Hasilnya, parameter prestasi menunjukkan 50% minyak jarak murnisolar memiliki hasil yang lebih buruk dibandingkan solar, yaitu efisiensi termal lebih rendah 13,8% (sebelum uji 17 jam) dan lebih tinggi 4,7% (setelah uji 17 jam). BSFC: lebih tinggi 28,7% (sebelum uji 17 jam) dan lebih tinggi 2,1% (setelah uji 17 jam). Parameter emisi gas buang menunjukkan penggunaan 50% minyak jarak menghasilkan peningkatan emisi CO{161,4% (sebelum uji 17 jam) dan 13,6% (setelah uji 17 jam)}, UHC {58,5% (sebelum uji 17 jam) dan 44,7% (setelah uji 17 jam)}, opasitas {151,8% (sebelum uji 17 jam) dan 297,1% (setelah uji 17 jam)}.
Penelitian ini membuktikan bahwa terjadi penurunan prestasi dan kenaikan emisi gas buang pada motor diesel menggunakan campuran 50% minyak jarak murni. Hal ini terutama disebabkan rendahnya LHV dan buruknya atomisasi bahan bakar minyak jarak. Namun, minyak jarak juga memiliki kemampuan lubrikasi yang baik.

Sumber :
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-msyauqisha-32175

Selasa, 04 November 2014

Contoh membuat sebuah laporan dengan menggunakan Ms. Power Point

Assalamu'alaikum Wr. Wb

mungkin beberapa orang ada yang sedang membuat sebuah laporan atau yang lainnya dengan menggunakan Ms. office power point, mungkin sebagian dari anda yang bingung.. untuk mengatasi kebingunggan anda saya punya sedikit solusi yaitu dengan beberapa contoh yang dapat saya gambarkan.. yuk simak baik-baik...

SLIDE 1


SLIDE 2
BEFORE

AFTER



SLIDE 3

BEFORE

AFTER


SLIDE 4

BEFORE

AFTER




SLIDE 5

BEFORE

AFTER


SLIDE 6
 
BEFORE
 
AFTER



Mungkin hanya ini saja yang dapat saya kasih contoh, dan selebihnya anda berekspresi sendiri
Kurang lebihnya saya mohon dimaafkan
wassalamu'alaikum wr. wb