Senin, 24 November 2014

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI KAWAT PENGUAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN SIFAT KETAHANAN THERMAL SHOCK PADA REFRAKTORI LAMJ-I (ALUMINA SPINEL CASTABLE)

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2014-06-18 09:44:24
Oleh : AKHMAYANDA NASUTION (NIM 13702033); Pembimbing : Dr. Ir. Aditianto Ramelan dan Hady Efendy, S.T., M.T., S1 - Material Engineering Study Programme
Dibuat : 2007, dengan 7 file

           Material refraktori banyak digunakan pada industri yang prosesnya melibatkan temperatur tinggi karena keunggulannya yaitu ketahanan terhadap thermal shock. Salah satu cara meningkatkan ketahanan terhadap thermal shock pada refraktori castable adalah dengan penambahan kawat penguat pendek secara acak. Penyebaran kawat yang tidak merata akan mengakibatkan sifatnya juga tidak seragam.

             Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari sifat ketahanan thermal shock, apparent porosity dan bulk density dari refraktori LAMJ-1 (Alumina Spinel Castable) berpenguat kawat teranyam dengan jarak antara yang sama pada spesimen uji yang dibakar pada 1150°C. Karakterisasi komposisi dan struktur mikro material dilakukan dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). pengujian ketahanan thermal shock pada spesimen refraktori dilakukan pada temperatur 1200°C selama 30 menit kemudian sampel didinginkan dalam air dan proses ini dilakukan berulang-ulang sampai mengalami kegagalan yaitu saat kehilangan berat sebanyak 40 persen. Pengujian apparent porosity dan bulk density dilakukan berdasarkan standar ASTM C 20-83.
 
      Siklus ketahanan thermal shock spesimen refraktori tanpa penguat kawat lebih besar dibandingkan yang berpenguat kawat. Refraktori tanpa penguat kawat menghasilkan rata-rata 18,33 dan spesimen yang berpenguat kawat yaitu rata-rata 13,33 siklus. Nilai bulk density refraktori tanpa penguat kawat 2,74 gr/cm3 dan untuk refraktori berpenguat kawat 2,84 gr/cm3. Nilai apparent porosity spesimen refraktori tanpa penguat kawat 19,5% dan spesimen yang berpenguat kawat 18,4%.

       Perlu dipelajari lebih lanjut mekanisme terjadinya penurunan ketahanan yang diakibatkan penggunaan kawat. Kegagalan yang terjadi pada refraktori berpenguat kawat kemungkinan besar disebabkan oleh kawat penguat yang teroksidasi. Pada umumnya patahan pada spesimen terjadi pada bagian anyaman kawat.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar