SIMULASI PENGENDALI ADVANCED PROCESS CONTROL PADA MAIN DISTILLATION
SIMULASI
PENGENDALI ADVANCED PROCESS CONTROL PADA MAIN DISTILLATION DI PERTAMINA UP V
BALIKPAPAN MENGGUNAKAN PROGRAM HYSIS
Created By : Irfin,
Zakiyah
Contributor : Prof. Ir. Renanto Handogo,MS.Ph.D
Tanggal : 15/01/2010
Identifier : ITS-Master-3100007030590
Collection ID : 3100007030590
Suatu bentuk lengkap dari gambaran proses
industri kimia adalah bagian fraksinasi crude dari refinery oil. Di proses ini
raw material (dalam hal ini crude oil) di pompa dari tank farm melalui
gas-fired preheater furnace, ke dalam fraksionator, dimana terjadi pemisahan
menjadi produk berguna seperti nafta,kerosene, light gas oil, heavy gas oil dan
high boiling residu. Pedoman pengoperasian unit-unit proses dari proses kimia
berdasarkan pada tujuan :
1. Diinginkan untuk mengoperasikan unit
proses secara aman
2. Spesifikasi kecepatan produk yang harus
terjaga
3. Spesifikasi kualitas produk yang harus
terjaga Dengan berjalannya proses, variabel akan selalu berubah terhadap waktu
sehingga diperlukan pemantauan yang merupakan tugas dari pengendali untuk
mencapai tujuan di atas.
Untuk mendapatkan gambaran mengenai proses
secara keseluruhan dan bagaimana pengendali bertanggung jawab terhadap adanya
perubahan proses, digunakan studi kasus yang diambil dari Crude Distillation
Oil di Pertamina UP V Balikpapan. Beberapa pengendali dari tingkatan sederhana
sampai tingkatan yang lebih kompleks telah dimanfaatkan di sini. Karena dengan
pengendalian dengan struktur yang lebih kompleks akan memberikan penyelesaian
yang lebih baik jika dibandingkan dengan pengendali yang lebih sederhana.
Berdasarkan pernyataan di atas, timbul
permasalahan bahwa pengendali sederhana ternyata masih belum memenuhi tujuan
pengendalian dan unjuk kerja yang baik jika dibandingkan dengan pengendali yang
lebih kompleks. Dalam penelitian ini diambil dua konfigurasi yaitu konvensional
dan APC (cascade kontrol) yang bisa mewakili permasalahan di atas.Pendekatan
permasalahan di lapangan bisa dilakukan dengan cara membuat program simulasi
dari proses refinery oil di unit crude distillation. Beberapa konfigurasi
pengendali konvensional yang diterapkan di CDU menjadi acuan untuk simulasi ini
dan digunakan juga untuk membuat konfigurasi cascade. Dengan bantuan program
simulasi dilakukan auto tuning untuk mendapatkan nilai-nilai parameter
pengendali. Hasil pengendalian diperoleh dengan memberikan gangguan berupa
perubahan laju alir feed sebesar 10% dan komposisi feed. Hasil yang diperoleh
adalah bahwa berdasarkan IAE konfigurasi konvensional memberikan nilai yang
lebih kecil pada semua variabel gangguan jika dibandingkan dengan konfigurasi
APC (cascade). Hal ini berarti pengendali konvensional lebih baik daripada
konfigurasi APC secara IAE. Penggunaan pengendali konvensional juga telah memenuhi
spesifikasi produk yang diinginkan.
Tulisan diatas ialah rangkuman dari apa yang saya baca di sebuah web, dan saya mohon maaf seandainya rangkuman saya diatas mungkin sampai salah mengartikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar