Jumat, 31 Oktober 2014

PERILAKU DEFORMASI PLASTIS PIPELINE API 5L X-42, X-52, X-65, DAN X-80 AKIBAT PENGARUH GEOHAZARD

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2008-04-16 10:16:41
Oleh : NIZAR ANGGA KUSUMA (NIM 12103022), Central Library Institute Technology Bandung
Dibuat : 2008, dengan 7 file

     indonesia merupakan negara dengan kondisi geologi yang tidak stabil. Kondisi tersebut menyebabkan instalasi pipeline di Indonesia menjadi rawan terhadap aktivitas-aktivitas geologi yang membahayakan (geohazard). Aktivitas-aktivitas geologi tersebut antara lain seperti gempa bumi, tanah longsor, pergerakan tanah, gunung meletus yang kesemuanya dapat mengancam keberlangsungan operasi pipa.

       Dalam penelitian ini, jenis geohazard yang akan dikaji lebih lanjut adalah sesar (fault) yang terbagi dalam tiga jenis, yaitu sesar mendatar, sesar normal, dan sesar naik. Selain jenis sesar, variabel lain yang akan digunakan adalah jenis material pipa yaitu pipa API 5L X-42, X-52, X-65, dan X-80. Interaksi antara pipa dan tanah selanjutnya akan dimodelkan di dalam software yang berbasis analisis elemen hingga. Dalam simulasi, pemberian beban gaya pada pipa akan diaplikasikan dalam bentuk pergerakan tanah. Hasil output dari proses simulasi ini adalah berupa tegangan, regangan plastis, dan perubahan bentuk penampang yang dialami oleh pipa untuk tiap variabel simulasi.

         Hasil analisis menunjukkan bahwa tegangan, regangan, dan perubahan bentuk penampang pipa akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pergeseran tanah. Sementara nilai tegangan, regangan plastis dan perubahan bentuk penampang pipa terbesar terjadi pada kasus sesar naik diikuti kemudian oleh sesar normal dan sesar mendatar. Sebagai contoh pada pipa X-65 dimana pada geseran tanah 1,25 m dihasilkan nilai tegangan pada pipa sebesar 506 MPa, 501 MPa, dan 486 MPa serta nilai regangan plastis sebesar 0,08; 0,06; dan 0,03 masing-masing untuk sesar naik, sesar normal, dan sesar mendatar. Pada perhitungan safety factor diperoleh bahwa semakin tinggi grade pipa maka ketahanan pipa akan semakin baik dalam mengantisipasi beban pergeseran tanah. Sebagai contoh dalam kasus sesar mendatar dimana pipa baru mengalami luluh pada pergeseran tanah sebesar 0,625 m; 0,57 m; 0,5 m; dan 0,45 m masing-masing untuk pipa X-80, X-65, X-52, dan X-42.

Sumber :

ANALISIS KEHANDALAN CRUDE OIL PIPELINE DENGAN MATERIAL BAJA API 5L GRADE B : PERBANDINGAN METODE MONTE CARLO DAN API RP 579 FITNESS FOR SERVICE

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2009-06-05 13:50:15
Oleh : ALFONSUS HUNTADI NUGRAHA (NIM 12104033), S1 - Metallurgy
Dibuat : 2008, dengan 7 file

         Jaringan pipa minyak Duri-Dumai dengan material baja API 5L grade B dengan diameter 30 dan 36 inci, telah beroperasi sejak tahun 1970 dan 1958. Lamanya operasi telah menyebabkan kedua jaringan pipa dengan panjang masing-masing 50 km tersebut mengalami degradasi kualitas, yang diakibatkan oleh korosi pada dinding luar pipa. Untuk mengetahui apakah kedua jaringan pipa tersebut masih dapat beroperasi secara aman sampai periode waktu tertentu, perlu dilakukan analisis kehandalan. Metode analisis kehandalan yang biasa digunakan adalah metode probabilistik dan metode deterministik.

           Perbandingan antara kedua metode analisis kehandalan : probabilistik dengan simulasi Monte Carlo dan deterministik dengan standar API RP 579 Fitness for Service, dilakukan pada kedua jaringan pipa tersebut. Data yang digunakan dalam kedua metode analisis adalah data hasil inline inspection (ILI) dengan intelligent pigging yang dilakukan pada tahun 2006, dengan metode deteksi Magnetic Fluks Leakage (MFL). Simulasi Monte Carlo menggunakan pendekatan statistik dengan iterasi berulang yang mengevaluasi fungsi limit state atau kondisi batas kegagalan, dimana untuk kedua jaringan pipa ini, kegagalan terjadi akibat penipisan dinding pipa oleh korosi. Distribusi variabel random yang digunakan untuk evaluasi fungsi limit state adalah distribusi Gumbel. Lokasi-lokasi pada kedua jaringan pipa yang memiliki peluang kegagalan tinggi berdasarkan simulasi Monte Carlo, dianalisis lebih lanjut dengan metode Fitness for Service. Metode Fitness for Service melihat kehandalan jaringan pipa dengan mengevaluasi kekuatan material pipa yang terkorosi, terutama oleh korosi sumuran. Terdapat dua tahap evaluasi yang dilakukan dengan metode Fitness for Service, yaitu level 1 dan 2, dimana masing-masing tahap evaluasi memiliki tingkat akurasi dan kebutuhan data tertentu.

           Hasil prediksi umur sisa simulasi Monte Carlo untuk pipa 30 inci adalah sekitar 36 tahun setelah ILI, sedangkan untuk pipa 36 inci sekitar 27 tahun setelah ILI. Hasil prediksi umur sisa dengan metode Fitness for Service untuk pipa 30 inci sekitar 12-20 tahun dan pipa 36 inci sekitar 20–30 tahun setelah ILI. Umur sisa minimum pada jaringan pipa adalah 20 tahun setelah ILI untuk pipa 36 inci pada km 10,8-10,89, dan 12 tahun setelah ILI untuk pipa 30 inci pada km 8,4-8,49. Perbedaan prediksi umur sisa dari kedua metode dipengaruhi oleh fungsi limit state, adanya bagian-bagian yang tidak terdeteksi metal loss-nya akibat sleeving, evaluasi laju korosi, dan dimensi korosi. Metode Fitness for Service memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dengan perhitungan yang lebih rumit daripada metode simulasi Monte Carlo. Metode Monte Carlo cocok digunakan untuk screening awal peluang kegagalan dari seluruh jaringan sebelum dilakukan metode Fitness for Service yang rinci dan akurat.

Sumber :

STUDI PROSES DAUR ULANG Zn DARI BAHAN BUANGAN PABRIK CAT MELALUI JALUR HIDROMETALURGI

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2008-04-16 10:42:30
Oleh : TRIA LAKSANA ACHMAD (NIM 12103030), Central Library Institute Technology Bandung
Dibuat : 2008, dengan 7 file

            Seng merupakan logam keempat yang paling banyak dibutuhkan di dunia saat ini setelah besi, alumunium dan tembaga. Seng banyak digunakan untuk proses galvanisasi (50 %), paduan untuk die casting (20 %), paduan logam tembaga (14 %), seng oksida (9 %), zinc dust (2 %), dan lain-lain. Akibatnya permintaan akan logam seng semakin bertambah. Konsekuensinya produksi seng dunia juga harus bertambah. Usaha konservasi bijih seng juga dilakukan melalui proses daur ulang dari bahan buangan yang mengandung seng seperti bahan buangan pabrik cat. Proses daur ulangnya dapat dilakukan melalui proses pirometalurgi atau hidrometalurgi. Jalur hidrometalurgi (pemanggangan oksidasi – pelindian – pemurnian larutan) merupakan proses yang cocok untuk ekstraksi seng dari bahan buangan pabrik cat.

          Serangkaian percobaan pelindian telah dilakukan terhadap conto kalsin dari bahan buangan pabrik cat yang kaya Zn untuk mempelajari perilaku kinetika pelarutan ZnO dalam larutan asam sulfat pada suhu tetap (suhu kamar, 60 0C dan 80 0C). Konsentrasi asam dalam larutan selama percobaan relatif tetap. Ada tiga larutan asam sulfat yang digunakan dalam percobaan, yaitu ± 95 gpl, ± 18,5 gpl tanpa kandungan Zn awal dan ±18,5 gpl dengan kandungan Zn awal 120 gpl. Dari hubungan antara persen ekstraksi dengan waktu yang diperoleh selama percobaan pelindian, akan ditentukan pengendali proses pelarutan yang dapat digunakan untuk menentukan energi aktifasi. Proses pelarutannya dapat terkendali oleh laju reaksi pada antarmuka atau laju difusi melalui lapis difusi dalam larutan. Pemurnian larutan diawali dengan pengaturan pH (pH = 4) diikuti penambahan KMnO4. Selanjutnya pemurnian dilanjutkan dengan proses sementasi dengan cara penambahan serbuk seng pada temperatur kamar, 60 0C, dan 80 0C untuk waktu pengendapan 30 dan 60 menit.

           Dari percobaan yang dilakukan didapatkan bahwa proses pelindian conto kalsin dari bahan buangan pabrik cat dengan larutan asam sulfat terkendali oleh laju reaksi pada antarmuka antara padatan dengan liquid. Hasil perhitungan energi aktifasi untuk percobaan pelindian dengan konsentrasi asam sulfat tinggi (98 gpl), percobaan pelindian dengan konsentrasi asam sulfat rendah (20 gpl), serta percobaan pelindian dengan konsentrasi asam sulfat rendah (20 gpl) dan konsentrasi awal Zn2+ 120 gpl berturut-turut adalah 0,42 ; 0,47 ; 0,88 kkal /mol. Hasil tertinggi yang diperoleh dari percobaan pemurnian larutan didapat pada temperatur 80 0C untuk waktu 1 jam adalah 97,83 %.

Sumber :

Rabu, 29 Oktober 2014

Mengenal Sub Menu insert di ms word dan berbagai tools didalamnya dan cara meng-aplikasiannya


Assalamu’alakum Wr. Wb

Udah beberapa hari ini saya belum update dikarenakan UTS hehe,,
Dan pada kesempatan ini saya akan sedikit mengulas masalah Ms. Word. Apakah dari sobat udah tau apa ms word itu ?? pada udah pada tau semua kan? Pastinya.. siapa sih yang tak kenal dengan aplikasi tersebut ? aplikasi pengolah kata yang sering kali orang pergunakaan untuk membuat laporan, tugas, bahkan menulis diary sendiri hihi ^_^
Oke saya tidak panjang lebar, yuk simak tutorial bagaimana caranya mempergunakan tools insert di ms word 2007... cekidott....

Langkah pertama : klik sub menu insert, lalu ada berbagai tools yang dapat anda gunakan yuk kita bahas satu per satunya
1.       Cover page           : untuk membuat sebuah cover sebuah buku atau yang lainnya
2.       Blank page           : memuat lembar kerja baru
3.       Page break            : untuk membuat batas akhir sebuah lembar kerja
4.       Table                     : untuk membuat sebuah tabel
5.       Picture                  : untuk menambahkan sebuah gambar
6.       Clip art                  : untuk menambahkan sebuah gambar kecil yang bisa bergerak
7.       Shape                    : untuk membuat sebuah bentuk garis dll
8.       Smart art               : untuk membuat sebuah diagram
9.       Chart                     :untuk membuat sebuah grafik
10.   Hyperlink              : untuk membuat sebuah pintasan seperti layaknya link
11.   Bookmark             : untuk menyimpan sebuah halaman
12.   Header                  : untuk membuat sebuah kop surat dll
13.   Header                  : untuk mengedit bagian bawah lembar kerja
14.   Dll...


 Yuk kita tinjau lebih jauh lagi mengenai tools yg diatas
1.       Cover page
Klik insert - lalu klik cover page – dan pilih sesuai yang anda inginkan
Dan bisa juga anda membuat cover page dengan cara seperti ini
Ketik sebuah teks/gambar yang anda inginkan ( contoh )– dan blok teks/ gambarnya –  lalu klik cover page  – klik save selection to cover page gallery – dan ketik namanya sesuai keinginan anda – ok



Dan anda bisa melihat hasil covernya di menu insert – scroll ke bawah – dan klik jika anda ingin menggunakannya

2.       Blank page
Klik blank page – lalu akan muncul sebuah lembar kerja baru


3.       Page break
Klik page break – lalu akan secara otomatis beralih kelembar kerja berikutnya




4.       Table
Klik table – lalu sesuaikan table yang anda inginkan – lalu klik



5.       Picture
Klik picture – lalu pilih gambar sesuai keinginan anda – klik insert

6.       Clipt art
Klik clipt art – klik gambar yang ingin ditambahkan


7.       Shapes
Klik shape – klik sesuai keinginan anda


8.       SmartArt
Klik SmartArt – pilih sesuai keinginan anda – ok


9.       Chart
Klik chart – pilih sesuai yg anda inginkan – ok


10.   Hyperlink
Klik hyperlink – ketik sebuah teks yang ingin menjadi keywordnya – blok teksnya – klik hyperlink – tentukan nama hyperlink dan file yg ingin di tuju – oke
Dan anda bisa langsung membukanya dengan cara tekan ctrl + klik


11.   Bookmark
Klik bookmark – ketik nama bookmark – blok teksnya – beri nama judulnya ( INGAT NAMANYA TIDAK BOLEH PANJANG ! ) – klik add
Jika anda ingin langsung membukanya klik go to


12.   Header
Klik header – lalu pilih sesuai keinginan anda – anda bisa edit sesuai kemauan anda – oke


13.   Footer
Klik footer – pilih tipe sesuai keinginan anda – lalu klik – anda bisa ketik sesuai keinginan anda – ok


14.   Dll

Nah setelah sudah kita bahas semua dari penjabaran tools di atas yuk kita aplikasikan untuk membuat sebuah laporan.

1.       Membuat cover page
Klik – cover page – lalu klik cover page yg telah anda buat sebelumnya ( agar lebih cepat ) – lalu klik


2.       Klik page break – klik page blank secukupnya/sesuai yg anda inginkan - klik header – dan pilih tipenya – lalu klik – setelah muncul, edit sesuai kemauan anda ( contoh )
3.       Nah sekarang bagaimana caranya nih agar kita membuat header dan footernya berada di letak yg berbeda, yuk kita simak
-          Untuk membuktika benar atau tidak coba buka beberapa halaman terlebih dahulu - klik header – pilih sesuai keinginan anda – lalu klik – setelah muncul seperti ini lalu centang different odd dan even pagenya – lalu pada halaman genap akan hilang

-          Lalu buat header secara manual dengan cara yang sama tapi dengan tipe header yang berlawanan – lalu ketik teks header halaman ke 2 dengan nama halaman kiri ( Rata kanan ) dan pada halaman ke 3 dengan nama halaman kanan ( rata kiri )


-          Lalu sekarang membuat nomer halaman dengan cara klik footer – pilih sesuai yg anda inginkan – ok – lalu klik page number – dan klik format page number untuk mengatur nomer halaman agar dibagian cover page tidak ada nomer halamannya – centang start art – ketik angka 0 - ok

 


-          Lalu klik ke bagian bawah halaman – klik page number – pilih bottom of page dan pilih sesuai keinginan anda ( kalau saya posisinya yang sebelah kiri ) – ketik angka  1 – ok
-          Lalu klik ke bagian bawah halaman – klik page number – pilih bottom of page dan pilih sesuai keinginan anda ( kalau saya posisinya yang sebelah kanan ) – ketik angka  2 – ok


-          Dan jika anda ingin membuat lembar kerja baru tapi tanpa mengedit manual anda hanya tinggal klik blank page, maka dihalaman yang selanjutnya akan secara otomatis sama dengan apa yg kita edit


Selesai deh
Ga terasa banyak banyak tutorial yg udah saya ketik, mungkin hanya ini yang bisa saya posting di blogger saya minggu ini, kurang lebihnya saya mohon dimaafkan
wassalamualaikum wr. wb

Senin, 27 Oktober 2014

ANALISIS KEHANDALAN JARINGAN PIPA GAS JENIS API 5L X-52 YANG TERKOROSI JALUR RAMBUTAN-BETUNG

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2009-06-05 13:53:54
Oleh : LIDYAN AFRYANTO (NIM 12104054), S1 - Metallurgy
Dibuat : 2008, dengan 7 file

          Analisis kehandalan dilakukan pada jaringan pipa transmisi gas Jalur Rambutan-Betung Sumatera Selatan, sepanjang 21.2 Km yang telah di pasang semenjak tahun 1976. Pada perhitungan, jalur ini dibagi menjadi empat segmen yang masing-masing terdiri dari 50 bagian. Data utama yang diperoleh didapat dari hasil Intelligent Pig oleh Rosen tahun 2000. Analisis mengenai tekanan operasi maksimum yang diijinkan dilakukan pada 8 titik kritis pipa pada jaringan ini yang belum mengalami perbaikan hingga tahun 2008.
            First Order Second Moment Method (FOSM) dipakai sebagai metoda analisis kehandalan. Limit state yang digunakan adalah g = oys - oHS. Dengan limit state tersebut maka nilai kehandalan tiap segmen jaringan ini dapat dihitung. Probability of Failure (PoF) aktual pipa dapat dihitung dari nilai kehandalan tersebut. Dengan menetapkan batas PoF yang diijinkan, didapat nilai kehandalan minimum yang diijinkan. Terlampaunya batas nilai kehandalan yang diijinkan oleh nilai kehandalan aktual jaringan pipa mengindikasikan jaringan pipa telah melewati umur pakainya. Selain dilakukan analisis kehandalan, dilakukan pula analisis mengenai tekanan maksimum yang diijinkan beroperasi pada pipa atau Maximum Allowable Operating Pressure (MAOP). Analisis dilakukan dengan dua pendekatan ; pendekatan penipisan dinding pipa secara merata (general metal loss) serta penipisan dinding pipa secara lokal (localized metal loss). Analisis MAOP dengan pendekatan localized metal loss menggunakan Folias Factor sebagai faktor pengoreksi.
             Hasil menunjukkan nilai kehandalan pada ke empat segmen jaringan pipa yang dianalisis memberikan nilai di bawah standar kehandalan yang telah ditetapkan. Hal ini mengindikasikan jaringan pipa telah melewati umur pakainya. Sehingga perlu dilakukan mitigasi terhadap titik-titik kritis pada tiap segmen. Analisis MAOP yang dilakukan pada jaringan yang sama ternyata memberikan hasil yang berbeda. Berdasarkan pendekatan general metal loss diperoleh pada Km 0.21 pipa telah melewati usia pakainya pada tahun 2003, Km 12.99 pipa telah melewati usia pakainya pada tahun 2009. Pada lokasi lainnya, pipa baru akan melewati usia pakainya setelah tahun 2012 (bervariasi untuk tiap lokasi). Berdasarkan pendekatan localized metal loss menunjukkan pada Km 0.21, pipa akan melewati usia pakainya pada tahun 2015. Pada lokasi lainnya, pipa baru akan melewati usia pakainya setelah tahun 2024 (bervariasi untuk tiap lokasi). Perbedaan hasil kedua analisis tersebut disebabkan oleh perbedaan pengambilan parameter operasi perhitungan, serta tingkat keamanan (safety factor).

Sumber :

ANALISIS KEGAGALAN PIPA TRANSMISI GAS JENIS API 5L X-52 KARENA PEMBEBANAN AKIBAT GEOHAZARD BERUPA PENURUNAN TANAH DAN EROSI AIR SUNGAI

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2013-08-16 10:14:21
Oleh : ANDRY OCTAVIANUS (NIM 12104026); Pembimbing: Dr. Ir. Syoni Soepriyanto, M. Sc., dan Dr. Ahmad Taufik Joenoes, S1 - Metallurgy
Dibuat : 2008, dengan 7 file

            Pipeline merupakan jalur pipa yang digunakan untuk mengalirkan suatu fluida (minyak dan gas) dari satu tempat ke tempat lain. Bila terjadi kegagalan maka akan memberikan kerugian bagi perusahaan maupun konsumen. Kegagalan ini terjadi pada pipa transmisi gas yang dipasang pada tahun 1976. Jenis material pipa diketahui API 5L X-52. Pipa tersebut awalnya terkubur di dalam tanah dan terletak di sisi sungai. Air sungai yang mengalir mengikis sedikit demi sedikit tanah yang merupakan penyangga pipa. Dalam waktu yang bersamaan pipa juga mendapatkan beban dari tanah yang berada diatasnya yang mengalami pernurunan dan pipa mengalami kegagalan berupa patah getas pada daerah lasannya. Setelah diganti pipa diberikan support dan ternyata setelah beberapa lama pipa bergerak dari support-nya yang menandakan adanya geohazard yang besar pada daerah tersebut.
          Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis mengenai kegagalan logam pada pipa yang rusak tersebut agar dapat diketahui mekanisme dan penyebab kegagalan pipa. Kegagalan pipa dianalisis berdasarkan beberapa informasi. Pertama, informasi yang didapatkan pada saat survey ke lapangan, di mana ketika survey tersebut dicari informasi mengenai pipa dan daerah tersebut. Selain itu dilakukan pengambilan sampel, lalu sampel yang diambil diuji di laboratorium mulai dari uji mekanik, uji sifat kimia dan melihat struktur mikro logam pipa. Setelah pengujian laboratorium dilakukan perhitungan untuk menganalisis besar beban eksternal yang dialami pipa maupun erosi yang terjadi didalam pipa.
           Hasil survey lapangan memperlihatkan patahan diakibatkan oleh geohazard dan patah getas. Dari hasil laboratorium didapatkan hasil uji keras dan uji komposisi kimia. Lalu dilakukan konversi uji keras ke uji tarik dan didapatkan UTS pipa adalah 458 Mpa. Struktur mikro daerah HAZ adalah martensit yang sifatnya keras namun getas yang ditunjukkan dari hasil pengamatan mikroskop dan peningkatan kekerasan yang signifikan pada daerah HAZ. Dari hasil perhitungan didapatkan tegangan eksternal yang dialami sebesar 653 Mpa. Faktor konsentrasi tegangan sebesar 1.8 terdapat pada daerah lasan sehingga tegangan yang dialami daerah lasan pipa sebesar 1175.4 MPa sehingga pipa menjadi gagal. Metal loss terjadi pada pipa karena pengaruh erosi dan korosi internal. Kesimpulan akhir adalah kegagalan terjadi karena beban tanah pada daerah HAZ yang getas sehingga patah yang terjadi adalah patah getas sepanjang daerah lasan. Lalu dari hasil survey lapangan, pengujian laboratorium dan perhitungan, dibuat solusi untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusinya adalah pemindahan jalur pipa untuk mengurangi pengaruh dari bahaya geohazard.

Sumber :

STUDI FLOTASI BIJIH TEMBAGA KADAR RENDAH DI PT. XYZ

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2010-02-05 09:45:48
Oleh : SINGGIH GUNARSO (NIM 121 03 029), Central Library Institute Technology Bandung
Dibuat : 2008, dengan 8 file

           Bijih tembaga umumnya banyak mengandung mineral-mineral sulfida termasuk pirit(FeS2). Kadar pirit yang tinggi mengakibatkan turunnya kadar konsentrat sehingga operasi flotasi menjadi kurang baik. Salah satu metoda untuk mendepres pirit adalah dengan menaikkan pH dengan menggunakan kapur(lime).Penggunaan kapur untuk mendepres pirit memperlihatkan turunnya kadar pirit dalam konsentrat, namun akan lebih baik apabila pirit dapat didepress lebih banyak lagi dengan adanya penambahan depressan lain. Depressan alternatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah depressan Sodium Metabisulfit atau SMBS(Na2S2O5).
            Variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah pH dan dosis Sodium Metabisulfite. Setiap variable divariasikan untuk mendapatkan kondisi optimum dari Sodium Metabisulfite. Kondisi optimum ditentukan dari kenaikan perolehan tembaga dan penurunan perolehan pirit.
           Hasil akhir menunjukkan perolehan tembaga akan semakin meningkat dengan semakin bertambahnya pH. Pada pH rendah, penambahan depressan SMBS mengakibatkan penurunan perolehan tembaga yang signifikan. Pada pH 11, penambahan depressaan SMBS tidak berpengaruh terhadap perolehan tembaga sampai dengan dosis 100 g/t. Konsentrasi tembaga semakin meningkat dengan semakin bertambahnya pH. Penambahan depressan SMBS dapat mendepress pirit hingga sekitar 2%. Kondisi optimal Sodium metabisulfit yaitu pada pH 11 dan 12 dengan dosis SMBS sebanyak 100 g/t dimana memiliki kadar tembaga yang tinggi dan kadar pirit yang rendah di dalam konsentrat.

Sumber :
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-singgihgun-34128

Senin, 20 Oktober 2014

Typing Master Pro Training

halooo sobat...

pada kesemepatan kali ini saya akan mereview game mengetik dengan 10 jari, bukan sebelas jari loh ya hihihi...
gimana ? apakah sobat sudah ada yang mencobanya? atau kan belum ?
saya harap sobat harus mencobanya karena ini penting dan recomended banget buat sobat yg ingin terlihat keren ketika sedang mengetik.. apalagi disamping sobat ada kaum hawa hehe
oke langsung saya ya ,, cekidot....

Before


 After



Mungkin itu saya yang bisa saya posting , kurang lebihnya mohon dimaafkan
wassalamualaikum wr.wb

Jumat, 17 Oktober 2014

Membuat daftar isi, paragraph, dan mengedit teks lainnya



Haloo sobat blogger..
Apakah sebagian dari kalian ada yg kesulitan dalam membuat sebuah makalah atau tulisan lainnya ?   mungkin saja ada kan ? tapi syukur-syukur udah pada tau semua kan, pastinya kan ? saya tidak mau panjang lebar, yuuukk kita simak baik baik tutorial cara membuat daftar isi dan mengedit paragraph dll, ingat step by stepnya, biar agak mudah mengeditnya nanti.
Langkah 1 ialah kalian coba tulis daftar isi ( contoh )



Lalu jika anda ingin merubah font sobat menjadi besar semua tinggal di blok kalimatnya lalu klik change case, lalu pilih UPPERCASE (lowercase : huruf kecil semua, Capitalize Each Word : 
memperbesar huruf depannya saja dll ) atau jika menggunakan keyboard tekan shift+F3.


 jika ingin membuat kuadrat diatas atau dibawah ( X2 Y2 ) klik subscript atau superscript
jika ingin merubah jarak paragraph lalu klik line spacing, lalu pilih sesuai kemauan anda



langkah 2 ialah blok semua teks yang ingin diatur lalu klik multilevel list dan pilih dengan selera anda, lalu klik tab pada nomer 2 dan seterusnya maka akan berubah seperti ini
dan anda bisa mengatur jarak spasi nya dengan cara blok teksnya lalu double klik hagging indent di penggaris atas dan atur sesuai kemauan anda


langkah 3 lalu sekarang tinggal membuat style pada daftar isi kita, dengan cara blok teksnya lalu klik anak panah di style lalu pilih sesuai kemauan anda,



dan hasilnya akan seperti ini



lalu buatlah judulnya
lalu klik di tab view dan centang dokumen map, tujuannya untuk mempermudah anda mencari kalimat yg anda mau



 lalu melangkah ke langkah berikutnya
langkah 4 ialah dengan mengklik di tab references lalu klik table of contens dan pilih sesuai kemauan anda, setelah selesai maka akan seperti ini



dan jika anda ingin halnya tinggal klik update table, lalu pilih sesuai yang anda edit lalu oke



 mudah kan? Ayo tunggu apalagi
untuk lebih jelasnya bisa lihat video dibawah ini