Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2014-06-25 11:09:54
Oleh : NIKO HARDIANANTO (NIM : 13707028); Dosen Pembimbing : Ir. Ahmad
Nuruddin, M.Sc., Ph.D, S1 - Material Engineering Study Programme
Dibuat : 2011, dengan 6 file
Keyword : lapisan tipis, barium ferit, sol dip-coating, lingkungan kalsinasi.
Penggunaan magnetic recording media pada teknologi penyimpanan
informasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Magnetic
recording media tanpa lapisan overcoat merupakan salah satu tantangan
dalam perkembangan teknologi saat ini. Dibutuhkan material yang memiliki
sifat
magnet, kekerasan, dan stabilitas kimia yang baik sebagai bahan magnetic
recording media tanpa lapisan overcoat. Salah satu material yang dapat
menjadi kandidat potensial adalah barium ferit (BaM).Lapisan tipis barium ferit telah berhasil dibuat dengan metode sol
dipcoating. Barium nitrat dan ferit nitrat dilarutkan ke dalam etilen
glikol dengan perbandingan mol Fe/Ba = 11,5. Asam sitrat ditambahkan
sebagai chelating agent dengan rasio kation logam/ asam sitrat = 1 : 2.
Lapisan dideposisikan dengan cara mencelupkan substrat Si (400) ke dalam
sol dengan kecepatan penarikan sebesar 5 cm/menit, dikeringkan pada temperatur 150oC, dikalsinasi pada temperatur
900, 1000, dan 1100oC dalam atmosfer tungku selama 3 jam dan
dikalsinasi pada temperatur 700, 800, dan 900oC dengan suplai gas
oksigen dan karbon monoksida(flow rate = 2 liter/menit) secara terpisah
selama 3 jam.
Lapisan tipis BaM polikristal dikarakterisasi menggunakan XRD, SEM, dan
VSM. Hasilnya, diperoleh ukuran diameter (d) dan panjang (l) partikel
rata-rata dan sifat magnet BaM meningkat dari 900oC (80 nm, 276 nm, Ms,
dan Hci sebesar 0,00852 emu/cm2 dan 2260 Oe) ke 1000oC (96 nm, 304 nm,
Ms, dan Hci sebesar 0,0259 emu/cm2 dan 3840 Oe) dan menurun di 1100 oC
(Ms dan Hci sebesar 0,0154 emu/cm2 dan 1480 Oe). Adapun diperoleh
informasi bahwa lingkugan kalsinasi memiliki pengaruh terhadap
terbentuknya kristalinitas BaM.
Dari hasil XRD, diperoleh bahwa kandungan fasa BaM sebesar 29%wt, 43,7
%wt, dan 18,6 %wt untuk proses kalsinasi menggunakan lingkungan udara
bebas, gas O2 dan gas CO pada temperatur kalsinasi 900oC.
Sumber :
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-nikohardia-18856
Tidak ada komentar:
Posting Komentar