Oleh : ANDRY OCTAVIANUS (NIM 12104026); Pembimbing: Dr. Ir. Syoni Soepriyanto, M. Sc., dan Dr. Ahmad Taufik Joenoes, S1 - Metallurgy
Dibuat : 2008, dengan 7 file
Pipeline merupakan jalur pipa yang digunakan untuk mengalirkan suatu
fluida (minyak dan gas) dari satu tempat ke tempat lain. Bila terjadi
kegagalan maka akan memberikan kerugian bagi perusahaan maupun konsumen.
Kegagalan ini terjadi pada pipa transmisi gas yang dipasang pada tahun
1976. Jenis material pipa diketahui API 5L X-52. Pipa tersebut awalnya
terkubur di dalam tanah dan terletak di sisi sungai. Air sungai yang
mengalir mengikis sedikit demi sedikit tanah yang merupakan penyangga
pipa. Dalam waktu yang bersamaan pipa juga mendapatkan beban dari tanah
yang berada diatasnya yang mengalami pernurunan dan pipa mengalami
kegagalan berupa patah getas pada daerah lasannya. Setelah diganti pipa
diberikan support dan ternyata setelah beberapa lama pipa bergerak dari
support-nya yang menandakan adanya geohazard yang besar pada daerah
tersebut.
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis mengenai kegagalan logam
pada pipa yang rusak tersebut agar dapat diketahui mekanisme dan
penyebab kegagalan pipa. Kegagalan pipa dianalisis berdasarkan beberapa
informasi. Pertama, informasi yang didapatkan pada saat survey ke
lapangan, di mana ketika survey tersebut dicari informasi mengenai pipa
dan daerah tersebut. Selain itu dilakukan pengambilan sampel, lalu
sampel yang diambil diuji di laboratorium mulai dari uji mekanik, uji
sifat kimia dan melihat struktur mikro logam pipa. Setelah pengujian
laboratorium dilakukan perhitungan untuk menganalisis besar beban
eksternal yang dialami pipa maupun erosi yang terjadi didalam pipa.
Hasil survey lapangan memperlihatkan patahan diakibatkan oleh geohazard
dan patah getas. Dari hasil laboratorium didapatkan hasil uji keras dan
uji komposisi kimia. Lalu dilakukan konversi uji keras ke uji tarik dan
didapatkan UTS pipa adalah 458 Mpa. Struktur mikro daerah HAZ adalah
martensit yang sifatnya keras namun getas yang ditunjukkan dari hasil
pengamatan mikroskop dan peningkatan kekerasan yang signifikan pada
daerah HAZ. Dari hasil perhitungan didapatkan tegangan eksternal yang
dialami sebesar 653 Mpa. Faktor konsentrasi tegangan sebesar 1.8
terdapat pada daerah lasan sehingga tegangan yang dialami daerah lasan
pipa sebesar 1175.4 MPa sehingga pipa menjadi gagal. Metal loss terjadi
pada pipa karena pengaruh erosi dan korosi internal. Kesimpulan akhir
adalah kegagalan terjadi karena beban tanah pada daerah HAZ yang getas
sehingga patah yang terjadi adalah patah getas sepanjang daerah lasan.
Lalu dari hasil survey lapangan, pengujian laboratorium dan perhitungan,
dibuat solusi untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusinya adalah
pemindahan jalur pipa untuk mengurangi pengaruh dari bahaya geohazard.
Sumber :
artikelnya padat en mnfaat. kunjungi blog ane donk; muarakaranggas1.blogspot.com
BalasHapus