Oleh : ALFONSUS HUNTADI NUGRAHA (NIM 12104033), S1 - Metallurgy
Dibuat : 2008, dengan 7 file
Jaringan pipa minyak Duri-Dumai dengan material baja API 5L grade B
dengan diameter 30 dan 36 inci, telah beroperasi sejak tahun 1970 dan
1958. Lamanya operasi telah menyebabkan kedua jaringan pipa dengan
panjang masing-masing 50 km tersebut mengalami degradasi kualitas, yang
diakibatkan oleh korosi pada dinding luar pipa. Untuk mengetahui apakah
kedua jaringan pipa tersebut masih dapat beroperasi secara aman sampai
periode waktu tertentu, perlu dilakukan analisis kehandalan. Metode
analisis kehandalan yang biasa digunakan adalah metode probabilistik dan
metode deterministik.
Perbandingan antara kedua metode analisis kehandalan : probabilistik
dengan simulasi Monte Carlo dan deterministik dengan standar API RP 579
Fitness for Service, dilakukan pada kedua jaringan pipa tersebut. Data
yang digunakan dalam kedua metode analisis adalah data hasil inline
inspection (ILI) dengan intelligent pigging yang dilakukan pada tahun
2006, dengan metode deteksi Magnetic Fluks Leakage (MFL). Simulasi Monte
Carlo menggunakan pendekatan statistik dengan iterasi berulang yang
mengevaluasi fungsi limit state atau kondisi batas kegagalan, dimana
untuk kedua jaringan pipa ini, kegagalan terjadi akibat penipisan
dinding pipa oleh korosi. Distribusi variabel random yang digunakan
untuk evaluasi fungsi limit state adalah distribusi Gumbel.
Lokasi-lokasi pada kedua jaringan pipa yang memiliki peluang kegagalan
tinggi berdasarkan simulasi Monte Carlo, dianalisis lebih lanjut dengan
metode Fitness for Service. Metode Fitness for Service melihat
kehandalan jaringan pipa dengan mengevaluasi kekuatan material pipa yang
terkorosi, terutama oleh korosi sumuran. Terdapat dua tahap evaluasi
yang dilakukan dengan metode Fitness for Service, yaitu level 1 dan 2,
dimana masing-masing tahap evaluasi memiliki tingkat akurasi dan
kebutuhan data tertentu.
Hasil prediksi umur sisa simulasi Monte Carlo untuk pipa 30 inci adalah
sekitar 36 tahun setelah ILI, sedangkan untuk pipa 36 inci sekitar 27
tahun setelah ILI. Hasil prediksi umur sisa dengan metode Fitness for
Service untuk pipa 30 inci sekitar 12-20 tahun dan pipa 36 inci sekitar
20–30 tahun setelah ILI. Umur sisa minimum pada jaringan pipa adalah
20 tahun setelah ILI untuk pipa 36 inci pada km 10,8-10,89, dan 12 tahun
setelah ILI untuk pipa 30 inci pada km 8,4-8,49. Perbedaan prediksi
umur sisa dari kedua metode dipengaruhi oleh fungsi limit state, adanya
bagian-bagian yang tidak terdeteksi metal loss-nya akibat sleeving,
evaluasi laju korosi, dan dimensi korosi. Metode Fitness for Service
memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dengan perhitungan yang lebih
rumit daripada metode simulasi Monte Carlo. Metode Monte Carlo cocok
digunakan untuk screening awal peluang kegagalan dari seluruh jaringan
sebelum dilakukan metode Fitness for Service yang rinci dan akurat.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar