Oleh : LIDYAN AFRYANTO (NIM 12104054), S1 - Metallurgy
Dibuat : 2008, dengan 7 file
Analisis kehandalan dilakukan pada jaringan pipa transmisi gas Jalur
Rambutan-Betung Sumatera Selatan, sepanjang 21.2 Km yang telah di pasang
semenjak tahun 1976. Pada perhitungan, jalur ini dibagi menjadi empat
segmen yang masing-masing terdiri dari 50 bagian. Data utama yang
diperoleh didapat dari hasil Intelligent Pig oleh Rosen tahun 2000.
Analisis mengenai tekanan operasi maksimum yang diijinkan dilakukan pada
8 titik kritis pipa pada jaringan ini yang belum mengalami perbaikan
hingga tahun 2008.
First Order Second Moment Method (FOSM) dipakai sebagai metoda analisis
kehandalan. Limit state yang digunakan adalah g = oys - oHS. Dengan
limit state tersebut maka nilai kehandalan tiap segmen jaringan ini
dapat dihitung. Probability of Failure (PoF) aktual pipa dapat dihitung
dari nilai kehandalan tersebut. Dengan menetapkan batas PoF yang
diijinkan, didapat nilai kehandalan minimum yang diijinkan. Terlampaunya
batas nilai kehandalan yang diijinkan oleh nilai kehandalan aktual
jaringan pipa mengindikasikan jaringan pipa telah melewati umur
pakainya. Selain dilakukan analisis kehandalan, dilakukan pula analisis
mengenai tekanan maksimum yang diijinkan beroperasi pada pipa atau
Maximum Allowable Operating Pressure (MAOP). Analisis dilakukan dengan
dua pendekatan ; pendekatan penipisan dinding pipa secara merata
(general metal loss) serta penipisan dinding pipa secara lokal
(localized metal loss). Analisis MAOP dengan pendekatan localized metal
loss menggunakan Folias Factor sebagai faktor pengoreksi.
Hasil menunjukkan nilai kehandalan pada ke empat segmen jaringan pipa
yang dianalisis memberikan nilai di bawah standar kehandalan yang telah
ditetapkan. Hal ini mengindikasikan jaringan pipa telah melewati umur
pakainya. Sehingga perlu dilakukan mitigasi terhadap titik-titik kritis
pada tiap segmen. Analisis MAOP yang dilakukan pada jaringan yang sama
ternyata memberikan hasil yang berbeda. Berdasarkan pendekatan general
metal loss diperoleh pada Km 0.21 pipa telah melewati usia pakainya pada
tahun 2003, Km 12.99 pipa telah melewati usia pakainya pada tahun 2009.
Pada lokasi lainnya, pipa baru akan melewati usia pakainya setelah
tahun 2012 (bervariasi untuk tiap lokasi). Berdasarkan pendekatan
localized metal loss menunjukkan pada Km 0.21, pipa akan melewati usia
pakainya pada tahun 2015. Pada lokasi lainnya, pipa baru akan melewati
usia pakainya setelah tahun 2024 (bervariasi untuk tiap lokasi).
Perbedaan hasil kedua analisis tersebut disebabkan oleh perbedaan
pengambilan parameter operasi perhitungan, serta tingkat keamanan
(safety factor).
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar