Oleh : TRIA LAKSANA ACHMAD (NIM 12103030), Central Library Institute Technology Bandung
Dibuat : 2008, dengan 7 file
Seng merupakan logam keempat yang paling banyak dibutuhkan di dunia saat
ini setelah besi, alumunium dan tembaga. Seng banyak digunakan untuk
proses galvanisasi (50 %), paduan untuk die casting (20 %), paduan logam
tembaga (14 %), seng oksida (9 %), zinc dust (2 %), dan lain-lain.
Akibatnya permintaan akan logam seng semakin bertambah. Konsekuensinya
produksi seng dunia juga harus bertambah. Usaha konservasi bijih seng
juga dilakukan melalui proses daur ulang dari bahan buangan yang
mengandung seng seperti bahan buangan pabrik cat. Proses daur ulangnya
dapat dilakukan melalui proses pirometalurgi atau hidrometalurgi. Jalur
hidrometalurgi (pemanggangan oksidasi – pelindian
– pemurnian larutan) merupakan proses yang cocok untuk
ekstraksi seng dari bahan buangan pabrik cat.
Serangkaian percobaan pelindian telah dilakukan terhadap conto kalsin
dari bahan buangan pabrik cat yang kaya Zn untuk mempelajari perilaku
kinetika pelarutan ZnO dalam larutan asam sulfat pada suhu tetap (suhu
kamar, 60 0C dan 80 0C). Konsentrasi asam dalam larutan selama percobaan
relatif tetap. Ada tiga larutan asam sulfat yang digunakan dalam
percobaan, yaitu ± 95 gpl, ± 18,5 gpl
tanpa kandungan Zn awal dan ±18,5 gpl dengan kandungan Zn
awal 120 gpl. Dari hubungan antara persen ekstraksi dengan waktu yang
diperoleh selama percobaan pelindian, akan ditentukan pengendali proses
pelarutan yang dapat digunakan untuk menentukan energi aktifasi. Proses
pelarutannya dapat terkendali oleh laju reaksi pada antarmuka atau laju
difusi melalui lapis difusi dalam larutan. Pemurnian larutan diawali
dengan pengaturan pH (pH = 4) diikuti penambahan KMnO4. Selanjutnya
pemurnian dilanjutkan dengan proses sementasi dengan cara penambahan
serbuk seng pada temperatur kamar, 60 0C, dan 80 0C untuk waktu
pengendapan 30 dan 60 menit.
Dari percobaan yang dilakukan didapatkan bahwa proses pelindian conto
kalsin dari bahan buangan pabrik cat dengan larutan asam sulfat
terkendali oleh laju reaksi pada antarmuka antara padatan dengan liquid.
Hasil perhitungan energi aktifasi untuk percobaan pelindian dengan
konsentrasi asam sulfat tinggi (98 gpl), percobaan pelindian dengan
konsentrasi asam sulfat rendah (20 gpl), serta percobaan pelindian
dengan konsentrasi asam sulfat rendah (20 gpl) dan konsentrasi awal Zn2+
120 gpl berturut-turut adalah 0,42 ; 0,47 ; 0,88 kkal /mol. Hasil
tertinggi yang diperoleh dari percobaan pemurnian larutan didapat pada
temperatur 80 0C untuk waktu 1 jam adalah 97,83 %.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar